Bisnis MLM



Pernahkah anda diajak teman untuk mengikuti suatu bisnis MLM? Saya sering banget,  sudah pernah beberapa kali gabung dengan bisnis model level marketing ini (misalnya  Avon - udah close dari Indonesia, Amway, DBS network pulsa, dll), namun saya tidak pernah sukses menjalankannya. Kenapa, ya karena memang tidak saya jalankan! Kenapa udah tau tidak bisa menjalankannya tapi tetap ikut mendaftar? Karena teman yang ngajakin ini, keukehhhhh banget untuk nawarin dan setiap ketemu pasti ngajak dan menerangkan berulang-ulang, akhirnya karena males kena prospek terus, ya akhirnya saya nyerah dan daftar juga. Sukses mengeluarkan biaya pendaftaran Rp. 165rb, waktu itu. 

Padahal, saya sudah bilang tidak bisa menjalankan bisnis MLM ini karena tidak ada waktu yang senggang dari kerjaan kantor, tidak pandai ngomong
ke orang-orang, tidak memakai produk tersebut, tapi, si dia bilang, "aku bantu! Nah, jadilah saya mendaftar MLM tsb, dalam keremangan antara ragu dan benar-benar akan di bantu. hehe. *ngarep.com banget ya..

Eh, ternyata, rata-rata setelah saya mendaftar itu, ya besok-besoknya emang saya tidak diganggu lagi dengan ajakan-ajakan dan penawaran peluang-peluang, bahkan pernah juga, abis itu sepertinya udah ngga ingat lagi ama saya. hehe.

Ada beribu cara memang, trik seseorang untuk menarik atau mempengaruhi kita untuk mengikuti suatu MLM. Dari pengalaman saya ketika seseorang menjadikan saya target prospek untuk suatu MLM, saya jadi punya kesimpulan sendiri, Berikut ini beberapa tanda dari si Marketing Ngotot tersebut dalam upaya nya untuk memperluas networking: 

1. 'Si Marketing Ngotot'
Kenapa saya namakan demikian? karena sering kali jadinya si temen ini, jadinya kesannya 'maksa' in kita untuk menjadi anggota MLM yang ditawarkan oleh nya.

2. Prospek anytime & anywhere
Ada kalanya bila seseorang sudah faham dan mengetahui secara mendalam bisnis MLM yang digelutinya, dia menjadi fanatik untuk mengembangkan jaringan. Dimana pun dia berada, selalu memprospek / menawarkan keanggotaan MLM tersebut kepada teman baik yang udah lama maupun yang baru dikenal.

3. Tidak mau mendengarkan kata 'Tidak'
Bila kita sedang di prospek alias sedang dijelaskan tentang program MLM nya, dan kita bilang 'ngga deh' atau 'saya tidak tertarik' atau 'saya tidak suka MLM' biasanya sang Marketing Ngotot ini makin semangat menjelaskan dan memberikan iming-iming hadiah, bonus dan level-level di dalam MLM  nya. 
Nah disini, kalau yang kuat buat mempertahankan kata 'Tidak' pada akhirnya terpaksa bilang iya, karena bosan di prospek. hehe.

4. Sering lupa janji kalo berhasil memprospek
Nah yang ini yang paling saya sebelin, kita nya udah bilang kalo gag bisa ikutan karena gag bisa jualan atau gag bisa memprospek orang atau ngga ada waktu, pasti seringnya di janjikan akan di bantu dicarikan downline atau networking nya. Tapi, sangat jarang janji tersebut di tepati.

So, adakah diantara teman-teman yang pernah mengalami hal seperti saya. Silahkan sharing di kolom comment di bawah ini ya. ***




Comments

  1. Saya juga seperti itu mbak, ga bisa nolak klu di prospek. Akhirnya ga jalan. Tp saat ini saya fokus jalanin satu aja. Support systemnya bgs dan produknya juga bagus.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts